Selasa, 29 Oktober 2013

"BUKAN SUPERMAN"




"Dan sekalipun aku membagi-
bagikan segala sesuatu yang
ada padaku, bahkan
menyerahkan tubuhku untuk
dibakar, tetapi jika aku tidak
mempunyai kasih, sedikitpun
tidak ada faedahnya bagiku."

1 Korintus 13:3


Banyak orang kadang kagum
akan kemampuan atau
ketrampilan yang dimiliki
seorang rekan kerja yang serba
bisa. Mengerjakan sistem,
managing produksi,
ketrampilan berbahasa asing
dan melobi, dikuasai dengan
sangat baik. Hampir tiap
pekerjaan yang ada di tempat
kerja dapat ia kerjakan.
Sepertinya ia tidak
membutuhkan orang lain. Hasil
pekerjaannya sering dibilang
orang almost perfect. Tapi
suatu ketika beban
pekerjaannya menumpuk, ia
kelelahan, rekan kerja juga
enggan membantu karena
biasanya ia lebih suka bekerja
sendiri. Akhirnya alur pekerjaan
terhambat di bagiannya, antri
untuk dikerjakan.

Ketrampilannya bagai
superman yang segala bisa kali
itu menciut dan tidak lagi
mengundang kagum.

Memiliki berbagai kemampuan
itu pasti berkat Tuhan, namun
IA memberikannya bukan
supaya kita menjadi seorang
superman, tapi untuk saling
bekerja sama. Bukan juga untuk
saling mengunggulkan diri atau
merendahkan orang lain, tapi
untuk menggunakannya dalam
kasih.

Seorang yang memiliki
keyakinan diri tidak akan takut
untuk mengajari orang lain
atau merasa tersaingi. Dengan
membangun rekan kerja yang
lain, kita sedang membagi diri
dan berbagi kasih bahkan
mengasah karakter kita. Selain
itu, kita akan memiliki bantuan
saat diperlukan dan pekerjaan
menjadi lebih ringan.

Jadikanlah kemampuan dan
ketrampilan kita sebagai sarana
untuk menjadi berkat bagi
orang lain.
Apakah kemampuan yang Anda
miliki dapat terealisasi, jika
hanya menyimpannya untuk
diri Anda sendiri?

"Kunci Pemulihan Rohani"




(2 Korintus 7:1)
Saudara-saudaraku yang
kekasih, karena kita sekarang
memiliki janji-janji itu, marilah
kita menyucikan diri kita dari
semua pencemaran jasmani dan
rohani, dan dengan demikian
menyempurnakan kekudusan
kita dalam takut akan Allah.


Ibarat sebuah perjalanan,
kehidupan rohani kita kadang-
kadang mengalami ‘kelelahan'
juga. Pada saat-saat seperti itu,
tidak jarang kita mengalami
stagnasi, atau bahkan
kemunduran rohani. Kita merasa
seolah-olah Tuhan jauh dan tidak
menolong. Pekerjaan yang kita
lakukan mendadak tak
terkendali. Doa-doa kita seperti
menghantam tembok. Tiba-tiba
saja saudara-saudara seiman
juga bersembunyi entah di
mana. Lalu kita jatuh ke dalam
dosa dan kerohanian kita
dicemari dosa itu.

Dalam Perjanjian Lama orang
mentahirkan diri dengan
perbuatan-perbuatan lahiriah.
Misalnya menghindari
bersentuhan dengan orang lain,
melaksanakan pantangan untuk
tidak makan makanan tertentu,
dan berbagai kegiatan ritual
lainnya.

Menurut nats yang kita baca di
atas, keterlibatan kita dalam
mengambil keputusan sangat
berperan dalam pemulihan
rohani kita. Selama ini kita sering
menyalahkan orang lain, bahkan
Tuhan, jika kita berada di dalam
keterpurukan rohani. Rekan-
rekan kerja kita sering menjadi
tumpuan kekesalan ketika
kekeringan rohani itu datang.

Seorang hamba Tuhan berkata
*bahwa kunci pemulihan dan
kebangunan rohani adalah
ketika kita masuk kamar,
mengunci pintu dan mulai
berdoa secara pribadi. *
Tanpa
bermaksud mengabaikan peran
orang lain, selama ini kita
mungkin selalu bergantung pada
orang lain agar ‘mengeluarkan'
kita dari krisis rohani. Tetapi
tanpa didasari oleh komitmen
dan keputusan pribadi, rasanya
mustahil jika pemulihan rohani
akan terjadi.

Tanpa komitmen dan keputusan
pribadi, maka mustahil
pemulihan rohani akan terjadi.

Jadi sekarang ,tentukanlah pilihan Anda. Pilihan Anda saat ini akan menyelamatkan seluruh kehidupan Anda, tergantung dari apa yang Anda pilih^_^'

salam Pemenang!

"Generasi ujung bumi"

"Piring Kayu Dan Gelas Dari bambu''




SEORANG lelaki tua yang baru
ditinggal mati isterinya tinggal
bersama anaknya, Arwan dan
menantu perempuannya, Rina,
serta cucunya, Viva yang baru
berusia enam tahun. Keadaan
lelaki tua itu sudah uzur, jari-
jemarinya senantiasa gemetar
dan pandangannya semakin
hari semakin buram.
Malam pertama pindah ke
rumah anaknya, mereka makan
malam bersama. Lelaki tua itu
merasa kurang nyaman
menikmati hidangan di meja
makan. Dia merasa amat
canggung menggunakan
sendok dan garpu. Selama ini
dia gemar bersila, tapi di rumah
anaknya dia tiada pilihan.
Cukup sukar dirasakannya,
sehingga seringkali makanan
tersebut tumpah.
Sebenarnya dia merasa malu
seperti itu di depan anak
menantu, tetapi dia gagal
menahannya. Oleh karena
kerap sekali dilirik menantu,
selera makannyapun hilang.
Dan tatkala dia memegang
gelas minuman, pegangannya
terlepas.
Praaaaaannnnngggggg!!
Bertaburanlah serpihan gelas di
lantai.

Pak tua menjadi serba salah. Dia
bangun, mencoba memungut
serpihan gelas itu, tapi Arwan
melarangnya. Rina cemberut,
mukanya masam. Viva merasa
kasihan melihat kakeknya, tapi
dia hanya dapat melihat untuk
kemudian meneruskan
makannya.

“Esok ayah tak
boleh makan bersama kita,”
Viva mendengar ibunya
berkata pada kakeknya, ketika
kakeknya beranjak masuk ke
dalam kamar. Arwan hanya
membisu. Sempat anak kecil itu
memandang tajam ke dalam
mata ayahnya.
Demi memenuhi tuntutan Rina,
Arwan membelikan sebuah
meja kecil yang rendah, lalu
diletakkan di sudut ruang
makan. Di situlah ayahnya
menikmati hidangan sendirian,
sedangkan anak menantunya
makan di meja makan.
Viva
juga dilarang apabila dia
merengek ingin makan
bersama kakeknya. Air mata
lelaki tua meleleh mengenang
nasibnya diperlakukan
demikian. Ketika itu dia
teringat kampung halaman
yang ditinggalkan. Dia
terkenang isterinya. Lalu
perlahan-lahan dia berbisik:
“Miah… buruk benar layanan
anak kita pada abang.”

Sejak itu, lelaki tua merasa tidak
betah tinggal di situ. Setiap hari
dia dihardik karena
menumpahkan sisa makanan.

Dia diperlakukan seperti budak.
Pernah dia terpikir untuk lari
dari situ, tetapi begitu dia
teringat cucunya, dia pun
menahan diri. Dia tidak mau
melukai hati cucunya. Biarlah
dia menahan diri dicaci dan
dihina anak menantu.

Suatu
malam, Viva terperanjat melihat
kakeknya makan menggunakan
piring kayu, begitu juga gelas
minuman yang dibuat dari
bambu. Dia mencoba
mengingat-ingat, di manakah
dia pernah melihat piring
seperti itu. “Oh! Ya…” bisiknya.
Viva teringat, semasa
berkunjung ke rumah sahabat
papanya dia melihat tuan
rumah itu memberi makan
kucing-kucing mereka
menggunakan piring yang
sama!

“Tak akan ada lagi yang pecah,
kalau tidak begitu, nanti habis
piring dan mangkuk ibu,” kata
Rina apabila anaknya bertanya.

Waktu terus berlalu. Walaupun
makanan berserakan setiap kali
waktu makan, tiada lagi piring
atau gelas yang pecah. Apabila
Viva memandang kakeknya
yang sedang menyuap
makanan, kedua-duanya hanya
berbalas senyum.

Seminggu kemudian, sewaktu
pulang bekerja, Arwan dan
Rina terperanjat melihat anak
mereka sedang bermain
dengan kepingan-kepingan
kayu. Viva seperti sedang
membuat sesuatu. Ada palu,
gergaji dan pisau di sisinya.
“Sedang membuat apa sayang?
Berbahaya main benda-benda
seperti ini,” kata Arwan
menegur manja anaknya. Dia
sedikit heran bagaimana
anaknya dapat mengeluarkan
peralatan itu, padahal ia
menyimpannya di dalam
gudang. “Mau bikin piring,
mangkuk dan gelas untuk Ayah
dan Ibu. Bila Viva besar nanti,
supaya tak susah mencarinya,
tak usah ke pasar beli piring
seperti untuk Kakek,” kata
Viva.
Begitu mendengar
jawaban anaknya, Arwan
terkejut. Perasaan Rina terusik.
Kelopak mata kedua-duanya
basah. Jawaban Viva menusuk
seluruh jantung, terasa seperti
diiiris pisau. Mereka tersentak,
selama ini mereka telah berbuat
salah !

Malam itu Arwan menuntun
tangan ayahnya ke meja
makan. Rina menyendokkan
nasi dan menuangkan
minuman ke dalam gelas. Nasi
yang tumpah tidak dihiraukan
lagi. Viva beberapa kali
memandang ibunya, kemudian
ayah dan terakhir wajah
kakeknya. Dia tidak bertanya,
cuma tersenyum saja, bahagia
dapat duduk bersebelahan lagi
dengan kakeknya di meja
makan. Lelaki tua itu juga tidak
tahu kenapa anak menantunya
tiba-tiba berubah.
“Esok Viva
mau buang piring kayu dan
gelas bambu itu” kata Viva
pada ayahnya setelah selesai
makan. Arwan hanya
mengangguk, tetapi dadanya
masih terasa sesak.


MORAL Cerita : Hargailah
kasih sayang kedua orang
tua kita. Bapak Ibu kita
hanya satu,setelah
meninggal tidak akan ada
pengganti. Jadi, berbaktilah
kepada mereka selagi
hidup !

''14 Hal Yang Membuat Hidup Saudara Tidak Biasa-Biasa''





1. Belajar tersenyum bila
masalah datang

2. Tetap berpenampilan menarik
meskipun dalam saat berpuasa

3. Tulus seperti merpati supaya
jangan menipu, cerdik seperti
ular supaya jangan ditipu
(berhikmat)

4. Boleh lupa dompet asal jangan
lupa doa

5. Punyailah iman yang dapat
melihat kesempatan dalam
kesulitan dan bukan melihat
kesulitan dalam kesempatan

6. Layanilah Tuhan dengan
karunia yang Tuhan berikan,
karena banyak yang mampu
(melayani) tetapi tidak mau dan
banyak yang mau tapi tidak
mampu .

7. Jadikan persembahan saudara
menjadi penyembahan dan
bukan penyesalan

8. Layanilah Tuhan dengan
sukacita dan bukan dengan
suka-suka gue!^_^

9. Pilihlah makanan saudara
sesuai dengan kebutuhan, bukan
keinginan

10. Jadilah Kristen yang kritis
tetapi jangan penuh kritik

11. Lebih baik engkau berdiam
dan dikira orang bodoh daripada
banyak bicara dan membuktikan
engkau bodoh (Ams. 17 : 28).

12. Jadikanlah Alkitab sebagai
"Obat Kuat" dan bukan "Obat
Tidur"

13. Lakukanlah yang benar,
bukan apa yang kamu rasa
benar

14. Terimalah orang lain apa
adanya, bukan "ada apanya"


jika kamu melakukan smua ini, ingatlah ! Kamu lebih kuat dari binaraga. . . .hahaha^_^'

"Hadiah Terindah"




Bisa saya melihat bayi saya?" Pinta
ibu yang baru melahirkan anaknya,
saat bayi diberikan kepadanya.
Sesuatu yang mengagetkan terjadi,
bayi dalam gendongan itu dilahirkan
tanpa kedua belah daun telinga! Meski begitu si ibu tetap menimang sayang
bayinya.. Waktu membuktikan, meski terlihat
aneh dan buruk, pendengaran anak
itu bekerja dengan sempurna dan
dengan kasih sayang dan dorongan
semangat orang tuanya, ia menjadi
pemuda tampan yang cerdas, serta pandai bergaul sehingga disukai
teman-temannya. Ia juga
mengembangkan bakat di bidang
musik sehingga tumbuh menjadi
remaja pria yang disegani.

Suatu hari ayah lelaki itu bertemu
dengan seorang dokter bedah hebat.
"Saya bisa memindahkan sepasang
daun telinga untuk putra bapak, tetapi
harus ada seseorang yang bersedia
mendonorkan daun telinganya," kata sang dokter.

Maka orangtua lelaki itu
mulai mencari, siapa yang mau
mendonorkan daun telinganya
kepada anak mereka.. Beberapa bulan sudah berlalu, tibalah
saatnya mereka memanggil anak
lelaki itu, "Nak, seseorang yang tidak
ingin dikenal telah bersedia
mendonorkan daun telingannya
kepadamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk
operasi, namun semua ini sangatlah
rahasia," kata si ayah.

Operasi berjalan dengan sukses,
wajahnya yang tampan, ditambah
kini sudah punya daun telinga
membuat ia terlihat menawan.
Ditambah bakat musiknya, dia makin
disegani dan mampu meraih menerima banyak penghargaan dari
sekolahnya. Kecerdasannya
kemudian membuat ia diterima
bekerja sebagai diplomat.

Singkat
kata, ia sangat ingin berterimakasih
kepada orang yang mendonorkan daun telinga. "Aku harus mengetahui, siapa yang
telah bersedia mengorbankan ini
semua kepadaku, ia telah berbuat
sesuatu yang besar, namun aku sama
sekali belum membalas
kebaikannya," kata si anak, pada ayahnya. "Ayah yakin kau tidak bisa membalas
kebaikan hati orang yang telah
memberikan daun telinga itu."

Setelah terdiam sesaat, ayahnya
melanjutkan, "Sesuai dengan
perjanjian, belum saatnya bagimu
untuk mengetahui semua rahasia ini.

Tahun berganti rahasia tetap
tersimpan rapi, hingga suatu hari
sesuatu yang menyedihkan bagi
keluarga itu terjadi. Pada hari itu, ayah dan anak lelaki itu
berdiri di tepi peti jenazah ibunya
yang baru saja meninggal. Dengan
perlahan ayah membelai rambut ibu
yang terbujur kaku lalu
menyibaknya sehingga sesuatu yang mengejutkan si anak terjadi. Ternyata
si ibu tidak memiliki daun telinga. "Ibumu pernah berkata bahwa ia
senang sekali bisa memanjangkan
rambutnya dan tak seorangpun
menyadari bahwa ia telah kehilangan
sedikit kecantikannya kan?" Melihat kenyataan bahwa daun
telinga ibunya yang didonorkan,
meledaklah tangis si anak. Ia
merasakan bahwa cinta sejati
ibunyalah yang membuat ia bisa
seperti saat ini.



Cinta sejati tidak terletak pada apa
yang telah dikerjakan dan diketahui
namun pada apa yang telah
dikerjakan tapi tidak diketahui. Kisah
pengorbanan ibu tadi adalah wujud
sebuah cinta sejati yang tidak bisa dinilai dan digantikan dengan
apapun. Inilah makna sesungguhnya
dari sebuah cinta yang murni, cinta
seorang ibu kepada anaknya tanpa
pamrih. Mari tebarkan cinta dengan ketulusan
dan keikhlasan, maka kita akan
menemukan kebahagiaan sejati.

salam kasih sahabat

''Sebuah Titik Hitam''










Seorang wanita muda duduk merenungi hidupnya yang menurutnya datar-datar saja, tidak ada yang istimewa ataupun yang layak disyukuri.





Semakin kuat ia berusaha mengubah keadaan, semakin sering ia kecewa. Ia


merasa memiliki banyak kekurangan dan masalah. Ia tak tahu harus memulai dari mana, hingga suatu saat seorang sahabat datang padanya. Sahabat itu membawa selembar kertas putih kosong dan bertanya pada wanita muda,


“Apa yang kau lihat?”





Mengernyitkan dahi, wanita itu menjawab lirih,


“Tidak melihat apa- apa, hanya kertas kosong berwarna putih.”





Sang Sahabat kemudian mengambil spidol hitam dan membuat satu titik ditengah kertasnya. Kemudian ia kembali bertanya pada wanita muda,


“Aku telah membuat sebuah titik hitam diatas kertas ini. Apa yang kamu


lihat sekarang?”





“Apa lagi? Ya satu titik hitam,” jawabnya cepat.





“Ayolah, kawan, pastikan lagi!” Tegas sahabatnya.





“Titik hitam,” jawab wanita muda itu dengan sangat yakin.





“Kawan,” kata sang Sahabat, “sekarang aku tahu penyebab masalahmu. Coba ubah sudut pandangmu. Yang kulihat bukan titik hitam, tapi sebuah kertas putih dengan satu noda kecil didalamnya.


Aku melihat lebih banyak warna putih. Sedangkan kau hanya melihat hitamnya saja, dan hitam itu hanya setitik, kawan.”





Bila kita selalu melihat titik hitam yang bisa diartikan kekecewaan, kekurangan dan keburukan, maka hal-hal itulah yang akan selalu mengganggu pikiran kita dalam menjalani hidup. Bukankah begitu banyak anugerah yang diberikan Tuhan? Melihat, mendengar, membaca, berjalan, fisik yang lengkap dan sehat, serta begitu banyak kebaikan lainnya. Inilah mengapa betapa mudahnya melihat keburukan orang lain, padahal begitu banyak hal baik yang telah diberikan orang lain pada kita.





Inilah mengapa begitu mudahnya melihat kesalahan dan kekurangan orang lain, sedangkan kita sendiri lupa kelemahan dan kekurangan kita. Inilah mengapa sangat mudah untuk menyalahkan Tuhan atas kesusahan dalam hidupmu, padahal begitu besar anugerah dan karunia yang lebih layak untuk disyukuri. Dan inilah mengapa terlalu banyak pribadi diantara kita yang menyesali hidup, padahal lebih banyak kebahagiaan yang telah diciptakan untuk kita.





"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."


(1 Tesalonika 5:18).








^___^' SEMANGADDD !!

"Kisah sebuah Benih"




Suatu kali, ada sebuah benih yang tercecer dan tidak dipedulikan orang. Karena merasa rendah diri, benih itu menganggap dirinya tidak penting.

Hingga suatu hari, angin kencang datang dan membuat benih itu terbang – dia tidak tahu akan dibawa kemana – lalu tiba- tiba ia dilemparkan tanpa ampun ke sebuah tanah terbuka dan terpanggang di bawah sinar matahari.

Dia merasa bingung, mengapa ia harus mengalami semuanya itu? Tetapi yang ia butuhkan bukanlah sebuah jawaban, tetapi air hujan sebagai gantinya terik matahari; kadang gerimis dan kadang hujan deras.

Sementara waktu berlalu dan tahun berganti, ia melihat seorang pengelana duduk di dekatnya, “Terima kasih Tuhan untuk ini. Saya sangat membutuhkan istirahat.”

“Apa yang kamu bicarakan?” benih itu bertanya. Pikirnya sang pengelana sedang mengolok- olok dirinya.
Benih itu memang melihat beberapa orang duduk di dekatnya dalam beberapa tahun terakhir, namun tidak ada yang berbicara seperti itu.

“Siapa itu?” orang tersebut terkejut.

“Ini aku, Benih..”

“Benih?” Pria itu melihat pohon raksasa itu.
“Apa kamu bercanda? Kamu bukan benih. Kamu pohon. Sebuah pohon raksasa!”

“Benarkah?”

“Ya! Kamu pikir kenapa semua orang itu datang ke sini?”

”Untuk apa mereka datang kesini?”
”Untuk berasakan keteduhanmu! Jangan beritahu saya bahwa kamu tidak tahu telah mengalami pertumbuhan bersama berjalannya waktu.”

Sesaat hening ketika pengelana itu selesai mengucapkan kalimat tersebut, dan membuat benih itu sadar siapa dirinya sekarang. Benih itu sekarang telah menjadi sebuah pohon raksasa. Sambil berpikir, ia tersenyum untuk pertama kalinya.

Tahun-tahun melelahkan berada dalam penyiksaan matahari dan hujan akhirnya masuk akal baginya. “Oh! Itu artinya aku bukan benih kecil lagi! Aku tidak ditakdirkan untuk mati tanpa dikenali siapapun tetapi sebenarnya aku lahir untuk memberi keteduhan bagi orang-orang yang lelah. Wow! Sekarang hidupku seharga ribuan permata!” ucap benih yang telah menjadi sebuah pohon raksasa itu.

Tahukah Anda, kehidupan manusia serupa dengan jalan hidup benih ini. Banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya berharga, dan setiap kesukaran yang dialaminya dimasa lalu adalah sebuah proses untuk membuat mereka kuat dan bertumbuh menjadi pribadi yang besar yang dapat memberkati kehidupan banyak orang. Ingatlah bahwa hidup Anda lebih berharga dari ribuan permata, karena Anda telah ditebus dengan darah Kristus yang mahal.

Hari ini sadarilah, bahwa Anda bukanlah sebuah benih lagi. Anda adalah sebuah pohon dimana ada banyak orang yang bernaung.

"Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada- Nya."
(Mazmur 92:12-15)

"Masih Punya Stok kartu''




Apabila Anda bertemu dengan
seseorang yang melakukan
kesalahan, tapi tidak mau terima,
malah membuat Anda jengkel, apa
respons Anda? Apakah Anda akan
marah? Jika jawaban Anda, "Ya, saya pasti marah," silakan belajar dari
seorang wasit sepak bola, tokoh
humor kita kali ini. :) Tuhan memberkati.


>MASIH PUNYA STOK KARTU

Seorang pemain dipanggil wasit
karena melakukan pelanggaran
keras. Pemain itu kemudian diganjar
kartu kuning. "Kartu kuning
untukmu!" teriak si wasit sambil
mengacungkan kartu ke arah pemain itu.

"Apa yang bisa Anda lakukan jika
tidak ada kartu kuning?" tanya
pemain itu jengkel.

"Oh, kalau tidak ada kartu kuning,
aku masih punya tiga kartu merah
lagi di saku. Kamu mau?" kata si
wasit dengan tenang.

[Sumber diambil dari: footballjokes]


"Saudara-saudara, kalaupun
seorang kedapatan melakukan
suatu pelanggaran, maka kamu
yang rohani, harus memimpin orang
itu ke jalan yang benar dalam roh
lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan
kena pencobaan." (Galatia 6:1)

< http://humor.sabda.org>

"Apakah Anda cukup kuat??''




Ada kekuatan di dalam KASIH,
Dan orang yang mengasihi adalah
orang yang kuat
Karena ia bisa mengalahkan
keinginannya untuk mementingkan
diri sendiri.

Ada kekuatan di dalam SUKACITA,
Dan orang yang memiliki sukacita
adalah orang yang kuat
Karena ia tidak pernah terlarut
dengan tantangan dan cobaan.

Ada kekuatan di dalam DAMAI
SEJAHTERA,
Dan orang yang penuh damai
sejahtera adalah orang yang kuat
Karena ia tidak pernah tergoyahkan
dan tidak mudah diombang- ambingkan.

Ada kekuatan di dalam KESABARAN,
Dan orang yang sabar adalah orang
yang kuat
Karena ia sanggup menanggung
segala sesuatu
dan ia tidak pernah merasa disakiti

Ada kekuatan di dalam KEMURAHAN,
Dan orang yang murah hati adalah
orang yang kuat
Karena ia tidak pernah menahan
mulut
dan tangannya untuk melakukan yang baik bagi sesamanya Ada kekuatan di dalam KEBAIKAN,
Dan orang yang baik adalah orang
yang kuat
Karena ia selalu mampu melakukan
yang baik bagi semua orang.

Ada kekuatan di dalam KESETIAAN,
Dan orang yang setia adalah orang
yang kuat
Karena ia bisa mengalahkan
kedagingan
dengan kesetiaannya kepada TUHAN dan sesama.
Ada kekuatan di dalam
KELEMAHLEMBUTAN,
Dan orang yang lemah lembut adalah
orang yang kuat
Karena ia bisa menahan diri untuk
tidak membalas dendam.

Ada kekuatan di dalam PENGUASAAN
DIRI,
Dan orang yang bisa menguasai diri
adalah orang yang kuat
Karena ia bisa mengendalikan hawa
nafsunya.

"KISAH UANG Rp 1.000 DAN Rp100.000 "




Uang Rp 1.000 dan Rp 100.000
sama-sama terbuat
dari kertas, sama-sama dicetak
dan diedarkan oleh
Bank Indonesia (BI).
Ketika bersamaan mereka keluar
dan berpisah dari
Bank dan beredar di masyarakat,
4 bulan
kemudian mereka bertemu lagi
secara tidak
sengaja di dalam dompet
seorang pemuda.

Kemudian diantara kedua uang
tersebut terjadilah
percakapan;
Yang Rp 100. 000 bertanya
kepada Rp 1.000,
'Kenapa badan kamu begitu
lusuk, kotor dan bau
amis?
Rp 1.000 menjawab, 'Karena aku
begitu keluar dari
Bank langsung ditangan orang-
orang bawahan dari
tukang becak, tukang sayur,
penjual ikan dan
ditangan pengemis.'
Lalu Rp 1.000 bertanya balik
kepada Rp 100.000,
'Kenapa kamu kelihatan begitu
baru, rapi dan
masih bersih?'
Dijawabnya, 'Karena begitu aku
keluar dari Bank,
langsung disambut perempuan
cantik, dan
beredarnya pun di restoran
mahal, di mall dan
juga hotel-hotel berbintang serta
keberadaanku
selalu dijaga dan jarang keluar
dari dompet.'

Lalu Rp 1.000 bertanya lagi,
'Pernahkah engkau
mampir di tempat ibadah?'
Dijawablah, 'Belum pernah'
Rp 1.000 pun berkata lagi,
'Ketahuilah walaupun
aku hanya Rp 1.000, tetapi aku
selalu mampir di
seluruh tempat ibadah, dan
ditangan anak-anak
yatim piatu dan fakir miskin
bahkan aku selalu
bersyukur kepada Tuhan. Aku
tidak dipandang
bukan sebuah nilai, tetapi adalah
sebuah manfaat.'
Akhirnya menangislah Rp
100.000 karena merasa
besar, hebat, tinggi tetapi tidak
begitu bermanfaat
selama ini.

Jadi bukan seberapa besar
penghasilan kita, tetapi
seberapa bermanfaat
penghasilan kita pakai untuk
ke jalan yang benar.
Karena kekayaan bukanlah untuk
kesombongan !

"Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka." (1 Timotius 6:10).

''KETIKA TUHAN BERKATA: "TIDAK !"




Ya Tuhan, tolong ambil kesombonganku dari diriku.
Tuhan berkata, "Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkan nya."

Ya Tuhan, sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat.
Tuhan berkata, "Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara."

Ya Tuhan, beri aku kesabaran.
Tuhan berkata, "Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan; tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri ."

Ya Tuhan, beri aku kebahagiaan.
Tuhan berkata, "Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri. "

Ya Tuhan, jauhkan aku dari kesusahan.
Tuhan berkata, "Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada Ku."
Ya Tuhan, beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat.
Tuhan berkata, "Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal."
Ya Tuhan, bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku.
Tuhan berkata... "Ahhhh, akhirnya kau mengerti !"

Kadang kala kita berpikir bahwa Tuhan tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya. Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan dan bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali. Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya tanpa susah payah. Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir
dengan penolakan dan kegagalan, sementara orang lain dengan mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhan terus meningkat.

Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa bahwa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Tuhan) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu.
Begitu pula dengan Tuhan, segala yang kita minta Tuhan tahu apa yang
paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Tuhan mengabulkan nya. Karena Tuhan tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam".... dan terus berdoa.

There's a time and place for everything, for everyone. God works in a mysterious way. We won't know what is HIS plan, but one thing we have to believe HE always give us the best way eventhough it will hurt us.

''Hal Kerajaan Allah itu Seumpama Internet''





Yesus biasa menggunakan perumpamaan untuk
menjelaskan hal-hal yang rumit. Sebagian diantaranya
adalah tentang “Kerajaan Allah”. Tentu saja Kerajaan
Allah itu sesuatu yang amat penting. Tetapi, sebagian perumpamaan yang digunakan Yesus telah berkurang
pengaruhnya dalam abad modern ini.

Jadi kita memerlukan perumpamaan-perumpamaan baru yang
sesuai dengan kehidupan modern. Salah satunya adalah
Internet.

Sebagian besar orang pasti pernah mendengar tentang
Internet. Demikian juga sebagian besar orang Kristen
pasti pernah mendengar tentang “Kerajaan Allah”.
Namun demikian, banyak orang yang tidak tahu bahwa
Kerajaan Allah dan Internet mempunyai banyak
persamaan. Jika kalian tahu apa itu Internet kalian dapat mempergunakan apa yang kalian ketahui itu untuk lebih
mengenal Kerajaan Allah.
Dalam tulisan berikut ini, kita
akan menjelajahi Allah-Net, yaitu Kerajaan Allah
dalam istilah modern.



INTERNET - CARA KERJANYA



World Wide Web (www) bukanlah Internet. Internet ada
terlebih dahulu. Kisahnya berawal pada sekitar tahun
1960-an. Dinas Militer Amerika Serikat ingin
menemukan suatu cara untuk menghubungkan semua
komputernya. Mereka dapat melakukannya dengan kabel
dan saluran telepon, tetapi mereka khawatir bahwa jika terjadi serangan, maka seluruhnya akan hancur
berantakan. Jadi, mereka mencurahkan banyak dana
kepada tiga universitas, yaitu: Stanford dan UCLA di
California serta Universitas Utah.
Mereka berhasil
mengembangkan suatu sistem yang disebut “ARPANET”,
yang merupakan singkatan dari "Advanced Research Projects Agency Network". Para ilmuwan sangat
menyukai ARPANET ini, sehingga mereka pun minta ijin
diperbolehkan ikut ambil bagian dalam net. Mereka
memasang tulisan-tulisan mereka seperti kalian
memasang tulisan-tulisan kalian di papan pengumuman.
Pada akhirnya banyak orang lain yang juga tertarik dan mereka mengembangkan sistem INTERNET untuk
masyarakat umum. Sekarang ini sebagian besar orang memperoleh hubungan
Internet melalui berbagai macam kabel: telepon, fiber
optics, kabel rumah, dsbnya.
Satelit ruang angkasa dan
radio juga dipergunakan. Tidak peduli bagaimana
caranya kamu “on line”, bagian dari hubungan tersebut
pasti terdiri dari sebuah komputer dan kabel. Kalian dapat segera menggabungkan diri dengan orang-orang
dari seluruh dunia dalam suatu komunikasi massal
melalui chatting (ngobrol), mendapatkan program-
program komputer yang berguna, main komputer dengan
orang-orang lain, atau memperoleh Bantuan Teknis (yah,
kadang-kadang!). Kalian dapat memperoleh informasi mengenai hal apa saja yang kalian butuhkan. Namun
demikian, kalian tetap saja membutuhkan sebuah
komputer dan kabel, atau setidak-tidaknya akses
sambungan telepon. Dengan kata lain, komputer dan
telepon memainkan peranan yang amat penting.
Jadi, bisa
saja kalian mengalami gangguan bahkan kehilangan sambungan sama sekali.
Sekarang, seandainya saja kalian dapat melakukan semua
hal tersebut di atas tanpa harus memiliki komputer atau
sambungan telepon. Bagaimana jika kalian dapat
menghubungi siapa saja, di mana saja serta kapan saja
kalian memerlukan seseorang untuk berbicara atau
seseorang untuk menolong kalian?

KERAJAAN ALLAH - CARA KERJANYA

Semuanya itu bisa kalian peroleh dalam Kerajaan Allah.
Kalian bisa menjadi bagian dari suatu jaringan yang
bebas biaya, menjangkau seluruh dunia, super cepat dan
yang telah ada lama sebelum siapa pun pernah berpikir
tentang Internet. Kalian dapat menyebutnya Allah-net!

Allah-net dapat melakukan segala hal yang dapat dilakukan oleh Internet dengan lebih baik, lebih cepat dan
dengan daya/kekuatan yang lebih besar. Kalian tidak
harus tahu bagaimana mengoperasikan sebuah komputer.

Kalian tidak harus paham bahasa khusus program. Kalian
tidak harus menghafalkan alamat e-mail yang panjang.

Kalian bisa saja berada di tengah hutan, di dasar lautan, atau bahkan di bulan! Kalian tetap bisa
"connect” (sambung). Kalian tidak perlu khawatir akan
`hackers' (orang yang mengacaukan program komputer)
atau virus! Bahkan, tidak ada tagihan yang harus dibayar
setiap bulan! Bermilyar-milyar orang saling dihubungkan - tanpa
kabel ataupun komputer sama sekali. Roh Kudus, pribadi
ketiga dalam Tritunggal yang Maha Kudus,
menghubungkan kita semuanya. Kita dapat ngobrol
(berdoa dan membaca Firman Tuhan), kita dapat
memperoleh program-program yang berguna (Sakramen- sakramen), dan kita dapat memperoleh Bantuan Teknis
yang tidak pernah mengecewakan kita (Kasih Karunia).


SIGN IN - BERGABUNG

Bagaimana kalian dapat memasuki dunia maya atau
Internet?
Hanya satu: KEPERCAYAAN! Ketika kalian
memasuki dunia Internet, kalian sedang mempertaruhkan
kepercayaan kalian. Kalian mungkin tidak yakin dengan
siapa kalian berhubungan. Mungkin saja kalian chatting
(ngobrol) dengan seseorang yang hendak mencelakai atau menyalah gunakan informasi yang kalian kirim. Teman
ngobrol kalian bisa saja sama sekali berbeda dengan yang
kalian bayangkan. Bahkan bisa terjadi kalian sedang
ngobrol dengan sebuah mesin! Kadang kala satu-satunya
cara untuk bisa percaya kepadanya ialah dengan
mengetahui tujuannya. Apakah teman ngobrol kalian itu menanyakan informasi-informasi pribadi yang dapat
digunakan untuk mencelakai atau memeras kalian?


Baru-baru ini terjadi bahwa suatu website yang
dianggap “aman” ternyata dapat juga dibobol oleh para
“hackers”. Jadi, ketika kalian memasuki Internet,
sesungguhnya kalian sedang menanggung suatu resiko. Tetapi kalian menaruh cukup kepercayaan juga untuk
memberikan informasi-informasi pribadi. Kepercayaan atau iman juga diperlukan agar dapat
masuk dalam Kerajaan Allah. Ketika kalian berdoa,
kalian menaruh iman kepercayaan kepada Tuhan yang
tidak dapat kalian lihat ataupun kalian dengar. Ketika
kalian berjanji untuk hidup sesuai dengan ajaran-
ajaran Yesus, kalian percaya bahwa ajaran-ajaran tersebut berguna bagi kalian.
Bagaimana kalian bisa percaya akan Tuhan dan Kerajaan
Allah? Untung sekali Tuhan mempunyai rekor yang jauh
lebih bagus dari Internet.

Selama beribu-ribu tahun
manusia telah percaya dan beriman kepada Tuhan.
Selama beribu-ribu tahun Tuhan telah mendengarkan doa
dan permohonan mereka serta menolong mereka saat mereka tertimpa masalah. Selama beribu-ribu tahun
ajaran-ajaran Yesus telah menunjukkan kepada umat
manusia jalan cinta kasih yang bekerja luar biasa. Bagaimana kalian dapat masuk dalam Kerajaan Allah?
Iman! Terapkan hukum yang telah diajarkan Yesus:
Kasihilah Tuhan Allah-mu dan Kasihilah sesamamu
manusia!





sumber : News For Kids, Fr Richard
Lonsdale; Catholic1 Publishing Company;
www.catholic1.com
#Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan
artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/
yesaya atas ijin Fr. Richard Lonsdale.”

''PROFESOR BODOH''




Seorang profesor berjalan melewati lorong yang
sangat sempit. Di tengah lorong, ia berpapasan
dengan profesor saingannya. Lorong itu terlalu
sempit untuk dilewati oleh dua orang.

Dengan membusungkan dada, saingannya itu berkata, "Aku tidak pernah memberi jalan pada orang bodoh."
Sambil tersenyum, profesor itu memberikan
saingannya jalan dan berkata, "Kalau aku,,selalu." O:)

[Sumber : Operasi Humor Ganas, halaman 49)]

Jawablah orang bebal menurut kebodohannya,
supaya jangan ia menganggap dirinya bijak.
(Amsal 26:5)

< http://humor.sabda.org >

''THIS TOO WILL PASS''



Seorang raja meminta tukang emasnya yang sudah tua renta untuk menuliskan sesuatu di dalam cincinnya.
Raja berpesan, "Tuliskanlah sesuatu yang bisa kamu simpulkan dari seluruh pengalaman dan perjalanan hidupmu, supaya itupun bisa menjadi pelajaran untuk hidup saya".

Berbulan-bulan si tukang emas yang tua itu membuat cincinnya, tetapi lebih sulit menuliskan apa yang penting di cincin emas yang kecil itu.

Akhirnya setelah berdoa dan berpuasa, si tukang emas itupun menyerahkan cincin itu pada sang raja. Dan dengan tersenyum, sang raja membaca tulisan kecil di cincin itu.
Bunyinya : "THIS TOO WILL PASS" (YANG INIPUN AKAN BERLALU).

Awalnya sang raja tidak terlalu paham dengan apa yang tertulis di sana. Tapi, suatu saat, ketika menghadapi persoalan kerajaan yang pelik, akhirnya ia membaca tulisan di cincin itu dan ia pun menjadi lebih tenang, “ Dan inipun akan berlalu.”

Dan ketika ia sedang bersenang-senang, ia pun tidak sengaja membaca tulisan di cincin itu, lantas ia pun menjadi rendah hati kembali.

Ketika Anda sedang dalam masalah besar ataupun
sedang dalam kondisi terlalu gembira, ingatlah kalimat ini : "Dan inipun akan berlalu ."
Kalimat ini, kalau direnungkan dengan bijak akan mengantarkan diri kita pada keseimbangan hidup.

Tidak ada satupun yang langgeng dan abadi. Jadi, ketika Anda punya masalah, tidak perlu terlalu bersedih. Yakinlah bahwa semua itu pasti akan berlalu.

Demikian juga sebaliknya, ketika Anda dalam keadaan senang, mempunyai pekerjaan yang baik,
materi yang berkecukupan, pendidikan yang tinggi, dan semua yang anda miliki, nikmatilah selagi anda bisa senang dan selagi anda diberikan kesempatan untuk menikmati semuanya. Tentu dengan tetap menjaga keseimbangan dan mengingat bahwa semua harta, pekerjaan, dan kesenangan itupun akan berlalu.

Ingatlah....!!!
Apapun yang anda hadapi saat ini, semuanya akan berlalu.
Apapun yang anda miliki saat ini, semuanya akan berlalu. Janganlah menunggu tua baru bertobat. Karena kematian menjemput tidak mengenal waktu!!
Janganlah menunggu kaya baru memberi. Tapi memberilah maka kamu semakin kaya.

"Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan". (Amsal 11:24).





Sumber: yesmaya.blogspot.com/2013/10/this-too-will-pass.html?m=1