Rabu, 09 Mei 2012

:::: "TEMPAYAN YANG RETAK" ::::



     Seorang tukang air memiliki dua tempayan besar, masing-masing bergantung pada kedua ujung
sebuah pikulan, yang dibawa
menyilang pada bahunya. Satu
dari tempayan itu retak,
sedangkan tempayan yang
satunya lagi tidak
Jika tempayan yang tidak retak
itu selalu dapat membawa air
penuh setelah perjalanan
panjang dari mata air ke rumah
majikannya, sedangkan
Tempayan Retak hanya dapat
membawa air setengah penuhSelama dua tahun, hal ini terjadi setiap hari.
Si tukang air hanya
dapat membawa satu setengah
tempayan air ke rumah
majikannya. Tentu saja si
tempayan yang tidak retak
merasa bangga akan
prestasinya, karena dapat
menunaikan tugasnya dengan
sempurna. Namun Si Tempayan
Retak yang malang itu merasa
malu sekali akan
ketidaksempurnaannya. Dan
merasa sedih sebab ia hanya
dapat memberikan setengah
dari porsi yang seharusnya
dapat diberikannya.

Setelah dua tahun tertekan oleh
kegagalan pahit ini, Tempayan
Retak itu berkata kepada si
tukang air,   "Saya sungguh malu
pada diri saya sendiri, dan saya
ingin mohon maaf kepadamu."

"Kenapa?" tanya si tukang air,

"Kenapa kamu merasa malu?"

"Saya hanya mampu, selama dua
tahun ini, membawa setengah
porsi air dari yang seharusnya
dapat saya bawa karena adanya
retakan pada sisi saya telah
membuat air yang saya bawa
bocor
sepanjang jalan menuju rumah
majikan kita. Karena cacatku itu,
saya telah membuatmu rugi."
kata Tempayan itu.

Si tukang air merasa kasihan
pada Si Tempayan Retak, dan
dalam belas kasihannya, ia
berkata,
"Jika kita kembali ke rumah
majikan besok, aku ingin kamu
memperhatikan bunga-bunga
indah di sepanjang jalan."

Benar, ketika mereka naik ke
bukit, Si Tempayan Retak
memperhatikan dan baru
menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang sisi
jalan, dan itu membuatnya
sedikit terhibur.

Namun pada akhir perjalanan, ia
kembali sedih karena separuh air
yang dibawanya
telah bocor, dan kembali
Tempayan Retak itu meminta
maaf pada si tukang air atas
kegagalannya.

Si tukang air berkata kepada
Tempayan itu, "Apakah kamu
memperhatikan adanya bunga-
bunga di sepanjang jalan di
sisimu, tapi tidak ada bunga di
sepanjang jalan di sisi tempayan
yang lain yang tidak retak itu.
Itu karena aku selalu menyadari
akan cacatmu. Dan aku
memanfaatkannya. Aku telah
menanam benih-benih bunga di
sepanjang jalan di sisimu,
Dan setiap hari jika kita berjalan
pulang dari mata air, kamu
mengairi benih-benih itu. Selama
dua tahun ini aku telah dapat
memetik bunga-bunga indah itu
untuk menghias meja majikan
kita. Tanpa kamu sebagaimana
kamu ada, majikan kita tak akan
dapat menghias rumahnya
seindah sekarang."

Setiap dari kita memiliki cacat
dan kekurangan kita sendiri.
Kita semua adalah Tempayan Retak.
Namun jika kita mau, Tuhan akan
menggunakan kekurangan kita
untuk menghias-Nya. Di mata
Tuhan yang Maha Bijaksana, tak
ada yang terbuang percuma.
Jangan takut akan
kekuranganmu. Kenalilah
kelemahanmu dan kamu pun
dapat menjadi sarana
keindahan Tuhan.
                                                                                                     
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia."
{Roma 8:28}

"TUHAN ITU BAIK"


^__________________^'